Kediri - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Kediri selama 2 jam mengakibatkan terjadinya banjir.
Sejumlah titik jalan terendam banjir hingga setinggi lebih dari 50 centimeter. Akibatnya, banyak warga yang mengeluh karena aktivitas lalu lintas tersendat.
Baca juga:
Bakamla RI Bangun 60 Rumah Susun di Batam
|
Dimas, salah satu warga mengatakan, kondisi banjir sering terjadi saat hujan mengguyur Kota Kediri.
"Tadi saat saya melintas yang banjir di Jalan Brawijaya. Tapi ini tadi juga ada teman yang terjebak banjir di Jalan Patimura depan Pegadaian Kota Kediri, " ujarnya.
Lanjut Dimas, kondisi banjir di Kota Kediri selalu terjadi saat musim hujan tiba. Menurutnya, titik banjir selalu terjadi di lokasi yang sama.
Dia mengeluhkan kinerja Pemerintah Kota Kediri yang terkesan kurang bisa mengatasi persoalan banjir di Kota Kediri.
Padahal, beberapa titik lokasi di Kota Kediri juga terlihat sudah ada pembenahan pembangungan gorong-gorong. Namun kondisi banjir pun masih terlihat di Kota Kediri.
"Setahu saya sering ada pembangunan proyek gorong-gorong di titik kota, tapi kenapa banjir masih saja terjadi, " tandasnya.
Sejumlah titik jalan yang terendam banjir mulai dari Jalan Brawijaya, Jalan Patimura, Jalan Slamet Riyadi, hingga perkampungan di lingkungan Pakunden dan lingkungan Singonegaran serta beberapa lokasi lain.
Sementara itu, Pelaksana tugas Dinas PUPR Kota Kediri, Suyono mengatakan, sudah melakukan monitoring di beberapa titik lokasi banjir. Pihaknya juga sudah merencanakan akan melakukan perbaikan pada gorong-gorong yang menyebabkan banjir.
"Tim URC PUPR sudah bergerak terkait pada mitigasi bencana. Hari ini tadi memang ada antrean air di beberapa titik yang tertutup sampah. Sementara untuk Jalan Patimura memang kemarin rehabilitasinya fokus diperbaikan drainase dan trotoar, ” kata dia.
“Perlu kita ingat itu kan lingkaran di hilirnya dan hulunya nya belum kita bereskan, jadi kedepan akan kita buatkan sodetan sodetan ke arah Sungai Brantas. Nanti diharapkan volume yang kemarin diperbaiki akan bisa teratasi sesuai hulu yang standar, " jelasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Joko Arianto mengatakan, banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Kota Kediri. Beberapa daerah memang debitnya cukup tinggi.
"Kemarin sudah kita lakukan kerja bakti serentak, tapi memang debit air yang tinggi jadi terjadi banjir. Ini yang terparah juga mojoroto, " ungkapnya.
Sedangkan banjir yang terjadi di Kelurahan Pakunden dan Singonegaran dikarenakan debit air yang cukup tinggi. Bahkan, kendaraan roda dua juga terlihat terendam banjir saat nekat melintas.